Khidmatnya Malam Pembukaan Ponpes MMQ Jet Tempur Bagan Tanjung Piayu Batam
Yabadrotim khaza kulla kamali
Madha yuabbiru an ula kama qoli
Antaladhi asyrokta fi ufuqil ula
Fama khauta bil anwari kulla dholal
Wabikastana rolkaunu ya alamal huda
Binnuri wal in’ami wal iqdholi
Itulah penggalan syair salah satu sholawat yang dilantunkan oleh grup Sholawat Syifa’ul Qolbi. Grup sholawat kebanggaan Pondok Pesantren Madrasah Murottilil Qur’an Jet Tempur Batam(MMQ) dalam acara do’a bersama, dalam rangka pembukaan Pondok Pesantren MMQ di Kavling Manggis Kelurahan Tanjung Piayu Batam yang jamak kita ketahui sebagai MMQ Bagan( yang aslinya Bagan letaknya lebih ke utara lagi dari lokasi pondok baru ini).
Lantunan sholawat” Yabadrotim” itu seakan menyihir para jamaah yang terdiri dari para santri dan para tamu undangan lebih bergairah untuk mengikuti acara ini. Para tamu undangan terlihat sangat khusyuk dan menikmati suasana acara ini, walau ditempat yang boleh dikatakan sangat sederhana ini berasa seperti istimewa, bayangkan kami harus duduk di atas alas terpal yang bawahnya adalah tanah dengan permukaan yang tidak rata. Selain itu kami dan juga para tamu sekali-kali harus berjuang mengusir serbuan nyamuk kebun yang berusaha menggigit kulit kami dan para tamu undangan yang terdiri dari para ibu, para bapak dan anak-anak ini.
Serbuan nyamuk itu kadang kami acuhkan karena kami larut dan khusyuk dalam menikmati alunan sholawat yang dilantunkan oleh rekan-rekan kami seperti Mas Syarifudin, Mas Husen Ahmad, Mas Puguh, yang didukung oleh penabuh terbang kebanggan kami, yang sangat kompak dalam menciptakan ritmik suara yang bersahutan yang sangat enak didengar, sehingga para tamu undangan makin semangat untuk mengukuti acara berikutnya.
Malam itu, tepatnya Sabtu, 25 Februari 2017 atau 28 Jumadil awal 1438 H kami mengadakan acara do’a bersama dalam rangka peresmian dan pembukaan Pondok pesantren MMQ Jet Tempur Bagan Piayu, yang mana hari ini kami bisa meresmikan Pondok Pesantren ini semenjak pertama kali diadakan peletakkan batu pertama enam tahun lalu tepatnya tahun 2011.
Pembukaan pondok pesantren ini ditaja oleh pengurus MMQ atas kerjasama dengan beberapa organisasi keislaman lainnya. Dan acara ini juga dihadiri oleh banyak undangan antara lain:Tim Banser, Perguruan Pencak silat Pagar Nusa, HIMASAL, GP Ansor, GASMI, para santri, alumni MMQ, tamu undangan dari pemerintah seperti RT, RW setempat dan juga warga kampung Selayang. Dimana kampung Selayang adalah tempat Ponpes MMQ di Batam ini awal mula berada.
Setelah beberapa sholawat dilantunkan maka acara pun dibuka oleh Mas Syarifudin selaku pembawa acara malam itu dengan bacaan Surat Al fatihah bersama-sama, dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Miftahul Huda selaku pengasuh MMQ yang terlama ini. Pembacaan tahlil dan Surat Fatihah tersebut kami hadiahkan pahalanya kepada para masayikh, guru-guru kami, baik yang masih sehat juga yang sudah tiada. Para tamu undangan mengikuti tahlil dengan khusyuk hingga selesai.
Usai tahlil acarapun dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dan dikesempatan ini pembacaan dilakukan oleh Mas Akhiyari Al Bantani, seorang guru ngaji di salah satu masjid di Batu Aji ini melantunkan Surat Al Baqoroh ayat 113 sampai dengan ayat 117 dengan cara bil ghoib atau secara hafalan, suaranya terkadang rendah terkadang meninggi mengikuti model lagu qiroat yang di bawakan, kamipun mendengarkannya dengan seksama dan sekali-kali mengucapkan kalimat tasbih karena begitu merdu dan bertenaganya suara beliau dalam qiroat tersebut.
Kamipun terpekur sambil meresapi makna empat ayat yang dibacakan. Setelah selesai pembacaan ayat suci ini para hadirin pun terhenyak dari kekhusyu’annya karena pembawa acara mengajak para hadirin bersama-sama membaca sholawat diba’ yang saat itu dipimpin langsung oleh Ustadz Agus Muchlis Al Hafidz, Ustadz Miftahul Huda, Mas Syamsul Bahri dan Mas Puguh Sucipto. Sholawat diba’ ini sengaja kami bacakan demi mengenang nabi kita Muhammad SAW dan juga berharap untuk mendapatkan syafa’atnya yang tentunya dengan harapan acara malam ini mendapat keberkahan yang berlimpah.
Dengan diiringi tetabuhan rebana oleh tim Syifa’ul Qolbi kamipun membacakan sholawat diba’ secara bersama-sama dengan semangat hingga membuat suasana acara makin semarak. Suara rebana bersahutan satu sama lain mengiringi lantunan para vokalis Syifa'ul Qolbi sehingga tercipta alunan sholawat yang indah dan enak di pendengaran kami, sambil memahami maknanya yang berisi tentang kisah dan keagungan Nabi Muhammad SAW.
Kurang lebih 20 menitan kami bersholawat hingga ditutup dengan do’a oleh Ustad Agus Muchlis, salah satu doa yang dipanjatkan adalah do’a khotmil Qur’an, karena kami tidak hanya melakukan acara pada malam ini saja, tetapi ada acara sebelumnya yaitu khataman Al Qur’an 30 Juz sehari penuh yang telah kami laksanakan pagi tadi(klik disini).
Selesai do’a dibacakan, acarapun dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan diberikan kepada beberapa perawakilan seperti perwakilan pondok pesantren, instansi pemerintah, ketua panitia dan juga perwakilan GP Ansor. Untuk kesempatan pertama, sambutan diberikan kepada Bapak Ustadz Imam Hasan Asy’ari selaku salah satu pengasuh di Pondok Pesantren MMQ Jet Tempur ini.
Dalam sambutannya Pak Hasan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para tamu undangan yang sudah rela hadir dalam acara ini, beliau juga menyinggung tentang hubungan baik antar MMQ, Pagar Nusa juga GASMI sebagai satu saudara kandung, jadi harus tetap menjaga persaudaraan dan silaturahim dimana saja.
Pada giliran kedua kata sambutan pun dimintakan kepada perwakilan pemerintah dalam hal ini adalah Pak Ahmad selaku ketua RT Kavling Manggis ini, namun sayang beliau tidak bisa meluluskan permohonan panitia karena ada suatu hal. Maka kesempatan pun diberikan kepada ketua panitia acara ini yaitu Bapak Ilham dari Pagar Nusa ini. Ketua panitia yang berbadan gempal ini mempunyai suara khas yang kalem dan sedikit parau namun sangat bertenaga, sesuai dengan penampilan beliau yang sangat berwibawa.
Dalam sambutannya, beliau berharap dengan dibukanya pondok pesantren ini menjadikan banyak kemanfaatan bagi warga sekitar. Para tamu undangan pun mendengarkan dengan seksama hingga suasana pun sangat tenang sampai suara binatang malam seperti belalang dan jangkrikpun terdengar jelas ditelinga kami, saking hening dan perhatiannya para tamu undangan mendengarkan sambutan beliau. Walau sambutan beliau hanya berlangsung sekitar lima menit sembilan belas detik saja namun sangat bermanfaat
Dan sambutan terakhir disampaikan oleh bapak Syamsudin SAG mewakili GP Ansor. Dengan seragam hijau khas organisasi Nahdliyin ini, bapak Syamsudin duduk diatas panggung , pembawaan beliau sangat tenang tetapi menyiratkan suatu ketegasan. Beliaupun mulai menyampaikan sambutanya. Dalam sambutannya beliau menawarkan bantuan tidak hanya sebatas do’a saja tetapi lebih dari itu. MMQ tak perlu sungkan-sungkan, organisasi dibawah naungan beliau siap membantu kalau ada sesuatu yang berhubungan untuk kepentingan pendidikan. GP Ansor dan Banser siap berembuk dan membantu kapan saja.
Begitulah kata sambutan yang diberikan oleh beberapa perwakilan yang ada, yang intinya semua mendukung dan siap membantu dengan adanya pembangunan Pondok Pesantren MMQ Kavling Manggis Piayu ini.
Sebenarnya pada rundown acara yang dibacakan Mas Syarifudin diawal, bahwa setelah sesi sambutan-sambutan tersebut akan diadakan do’a, berhubung terbatasnya waktu dan malam mulai larut, acara do’a inipun dia tiadakan. Dan dianggap do’a sudah terwakilkan saat do’a khotmil Qur’an saat dibacakan Bapak Agus Muchlis selepas sholawat diba’ tadi. Sehingga acara langsung ditutup dengan acara ramah tamah atau makan bersama.
Seperti tradisi yang sudah-sudah, acara makan ini pun dilaksanakan secara bersama-sama, maksudnya satu nampan makanan dimakan oleh empat sampai dengan lima orang, sehingga terbentuk beberapa kelompok kecil . Semua pun berkumpul dibawah panggung utama dalam sesi makan-makan ini, sehingga nuansa kebersamaan dan persaudaraan pun sangat terasa. Panitia dalam hal ini para santri yang bertugas, bergerak sangat cekatan dalam menyiapkan hidangan. Selain mereka belajar dengan macam disiplin ilmunya, mereka juga dapat pengajaran akhlak termasuk bagaimana menjaga hubungan baik antar teman, saudara, tetangga dan termasuk bagaimana menjamu dan memulaikan tamu. Salah satu keluwesan mereka terlihat saat menyiapkan hidangan malam itu.
Tentang makanan. Walau menu makannya sangat sederhana, yaitu nasi komplit dengan telur dadar, tahu sumedang dengan sambal kecap kombinasi dengan kacang ini terasa sangat lezat bagi kami. Karena konon yang masak ini adalah para santri laki-laki. Sekali lagi yang memasak ini adalah santri laki-laki yang dibawah bimbingan Usatdz Miftahul Huda sendiri. Hebat bukan?!
Racikan dan cara mengolahnya mungkin sama dengan juru masak lainnya tetapi yang membedakan adalah keikhlasan dan do’a meraka saat meracik bumbu yang ada. Sehingga menu apapun yang telah dimasak dan dihidangkan selalu tandas tak tersisa. Memang sangat menarik bila kita cerita tentang masak- memasak, makan-makan ala santri ini, saya kira saya cukupkan prihal masak memasak ini, mungkin akan kita kupas di kesempatan lain.
Karena sukses atau tidaknya suatu acara tidak hanya tergantung pada tim konsumsi saja, tetapi juga tergantung dari kontribusi tim-tim lainnya, yang bergerak dan bekerja bersama berdasarkan tugas masing-masing, seperti kompakanya panitia dalam mensukseskan acara malam ini, acara yang tergolong dadakan ini.
Selesai acara ramah tamah para tamu undangan pun undur diri satu persatu dan beberapa masih bercakap-cakap. Seperti yang telah diinformasikan oleh ketua panitia, beberapa unsur tamu pun melakukan sedikit urun rembuk diruang yang telah disediakan, demi membahas tentang langkah-langkah kedepan dalam kelancaran pembangunan ponpes baru ini, karena memang masih ada kendala-kendala yang harus diselesaikan.
Sementara para perwakilan tamu dan para sesepuh berembuk, para santripun mulai beres-beres perlengkapan karena acara malam ini telah usai.
Keseluruhan acara telah usai, bukan berarti telah usai juga pembangunan pondok pesantren baru ini, melainkan ini adalah titik awal untuk lebih menggiatkan proses pembangunan kedepan.
Semoga pondok pesantren ini kedepannya bisa memberi kemanfaatan kepada warga sekitar dan juga warga Batam pada umumnya dan seperti harapan para dewan asatidz yaitu demi mencetak para generasi yang Qur’ani yang mumpuni.
Catatan:
Beberapa hari setelah acara peresmian, do’a bersama dan rembukan yang telah di sebutkan diatas, akhirnya beberapa kendala yang ada, telah terselesaikan dengan cemerlang, salah satunya adalah pembebasan lahan, karena sebagaimana kita tahu walaupun MMQ Bagan resmi pemilik yang sah tanah tersebut, namun ada beberapa pihak yang meng-claim tanah ini adalah milik mereka.
Dan dari peristiwa ini bagaimana kita diberi pelajaran akan manfaat dan kekuatan silturahim, dengan silaturahim ini bagaimana pertolongan Alloh itu nyata. bermunculannya para negoisator yang cakap hingga dapat menyelesaikan permasalahan tanah tersebut adalah salah satu contohnya.
Berikut link beberapa kata sambutan diatas:
Kata Sambutan Ustadz Imam Hasan Asy’ari(klik disini)
Kata Sambutan Bapak Ilham(klik disini)
Kata Sambutan Bapak Syamsudin(klik disini)
Wassalam
Kavling Manggis Batam, Sabtu 25 Februari 2017/ 28 Jumadil Awal 1438 H
Madha yuabbiru an ula kama qoli
Antaladhi asyrokta fi ufuqil ula
Fama khauta bil anwari kulla dholal
Wabikastana rolkaunu ya alamal huda
Binnuri wal in’ami wal iqdholi
Itulah penggalan syair salah satu sholawat yang dilantunkan oleh grup Sholawat Syifa’ul Qolbi. Grup sholawat kebanggaan Pondok Pesantren Madrasah Murottilil Qur’an Jet Tempur Batam(MMQ) dalam acara do’a bersama, dalam rangka pembukaan Pondok Pesantren MMQ di Kavling Manggis Kelurahan Tanjung Piayu Batam yang jamak kita ketahui sebagai MMQ Bagan( yang aslinya Bagan letaknya lebih ke utara lagi dari lokasi pondok baru ini).
Grup Sholawat Syifa'ul Qolbi kebanggan MMQ batam ( gambar: koleksi Agus Mualim) |
Lantunan sholawat” Yabadrotim” itu seakan menyihir para jamaah yang terdiri dari para santri dan para tamu undangan lebih bergairah untuk mengikuti acara ini. Para tamu undangan terlihat sangat khusyuk dan menikmati suasana acara ini, walau ditempat yang boleh dikatakan sangat sederhana ini berasa seperti istimewa, bayangkan kami harus duduk di atas alas terpal yang bawahnya adalah tanah dengan permukaan yang tidak rata. Selain itu kami dan juga para tamu sekali-kali harus berjuang mengusir serbuan nyamuk kebun yang berusaha menggigit kulit kami dan para tamu undangan yang terdiri dari para ibu, para bapak dan anak-anak ini.
Para santri dan tamu undangan yang khidmat mengikuti acara (gambar: koleksi Agus Mualim) |
Serbuan nyamuk itu kadang kami acuhkan karena kami larut dan khusyuk dalam menikmati alunan sholawat yang dilantunkan oleh rekan-rekan kami seperti Mas Syarifudin, Mas Husen Ahmad, Mas Puguh, yang didukung oleh penabuh terbang kebanggan kami, yang sangat kompak dalam menciptakan ritmik suara yang bersahutan yang sangat enak didengar, sehingga para tamu undangan makin semangat untuk mengukuti acara berikutnya.
Malam itu, tepatnya Sabtu, 25 Februari 2017 atau 28 Jumadil awal 1438 H kami mengadakan acara do’a bersama dalam rangka peresmian dan pembukaan Pondok pesantren MMQ Jet Tempur Bagan Piayu, yang mana hari ini kami bisa meresmikan Pondok Pesantren ini semenjak pertama kali diadakan peletakkan batu pertama enam tahun lalu tepatnya tahun 2011.
Do'a bersama di tanah yang akan dibangun Ponpes MMQ Bagan enam tahun lalu ( gambar: koleksi Kangmas Sugiarto) |
Pembukaan pondok pesantren ini ditaja oleh pengurus MMQ atas kerjasama dengan beberapa organisasi keislaman lainnya. Dan acara ini juga dihadiri oleh banyak undangan antara lain:Tim Banser, Perguruan Pencak silat Pagar Nusa, HIMASAL, GP Ansor, GASMI, para santri, alumni MMQ, tamu undangan dari pemerintah seperti RT, RW setempat dan juga warga kampung Selayang. Dimana kampung Selayang adalah tempat Ponpes MMQ di Batam ini awal mula berada.
Setelah beberapa sholawat dilantunkan maka acara pun dibuka oleh Mas Syarifudin selaku pembawa acara malam itu dengan bacaan Surat Al fatihah bersama-sama, dan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Ustadz Miftahul Huda selaku pengasuh MMQ yang terlama ini. Pembacaan tahlil dan Surat Fatihah tersebut kami hadiahkan pahalanya kepada para masayikh, guru-guru kami, baik yang masih sehat juga yang sudah tiada. Para tamu undangan mengikuti tahlil dengan khusyuk hingga selesai.
Mas Syarifudin sang pembawa acara malam ini ( gambar: koleksi Agus Mualim) |
Usai tahlil acarapun dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an, dan dikesempatan ini pembacaan dilakukan oleh Mas Akhiyari Al Bantani, seorang guru ngaji di salah satu masjid di Batu Aji ini melantunkan Surat Al Baqoroh ayat 113 sampai dengan ayat 117 dengan cara bil ghoib atau secara hafalan, suaranya terkadang rendah terkadang meninggi mengikuti model lagu qiroat yang di bawakan, kamipun mendengarkannya dengan seksama dan sekali-kali mengucapkan kalimat tasbih karena begitu merdu dan bertenaganya suara beliau dalam qiroat tersebut.
Mas Akhiyari (kiri) sedang melakukan Qiroat ( gambar: koleksi Mutohar) |
Kamipun terpekur sambil meresapi makna empat ayat yang dibacakan. Setelah selesai pembacaan ayat suci ini para hadirin pun terhenyak dari kekhusyu’annya karena pembawa acara mengajak para hadirin bersama-sama membaca sholawat diba’ yang saat itu dipimpin langsung oleh Ustadz Agus Muchlis Al Hafidz, Ustadz Miftahul Huda, Mas Syamsul Bahri dan Mas Puguh Sucipto. Sholawat diba’ ini sengaja kami bacakan demi mengenang nabi kita Muhammad SAW dan juga berharap untuk mendapatkan syafa’atnya yang tentunya dengan harapan acara malam ini mendapat keberkahan yang berlimpah.
Dengan diiringi tetabuhan rebana oleh tim Syifa’ul Qolbi kamipun membacakan sholawat diba’ secara bersama-sama dengan semangat hingga membuat suasana acara makin semarak. Suara rebana bersahutan satu sama lain mengiringi lantunan para vokalis Syifa'ul Qolbi sehingga tercipta alunan sholawat yang indah dan enak di pendengaran kami, sambil memahami maknanya yang berisi tentang kisah dan keagungan Nabi Muhammad SAW.
Tenda dan panggung sederhana sebagai saksi resminya ponpes baru ( gambar: koleksi pribadi) |
Kurang lebih 20 menitan kami bersholawat hingga ditutup dengan do’a oleh Ustad Agus Muchlis, salah satu doa yang dipanjatkan adalah do’a khotmil Qur’an, karena kami tidak hanya melakukan acara pada malam ini saja, tetapi ada acara sebelumnya yaitu khataman Al Qur’an 30 Juz sehari penuh yang telah kami laksanakan pagi tadi(klik disini).
Selesai do’a dibacakan, acarapun dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan diberikan kepada beberapa perawakilan seperti perwakilan pondok pesantren, instansi pemerintah, ketua panitia dan juga perwakilan GP Ansor. Untuk kesempatan pertama, sambutan diberikan kepada Bapak Ustadz Imam Hasan Asy’ari selaku salah satu pengasuh di Pondok Pesantren MMQ Jet Tempur ini.
Dalam sambutannya Pak Hasan menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para tamu undangan yang sudah rela hadir dalam acara ini, beliau juga menyinggung tentang hubungan baik antar MMQ, Pagar Nusa juga GASMI sebagai satu saudara kandung, jadi harus tetap menjaga persaudaraan dan silaturahim dimana saja.
Pengabadian momen penting (gambar: koleksi Agus Mualim) |
Pada giliran kedua kata sambutan pun dimintakan kepada perwakilan pemerintah dalam hal ini adalah Pak Ahmad selaku ketua RT Kavling Manggis ini, namun sayang beliau tidak bisa meluluskan permohonan panitia karena ada suatu hal. Maka kesempatan pun diberikan kepada ketua panitia acara ini yaitu Bapak Ilham dari Pagar Nusa ini. Ketua panitia yang berbadan gempal ini mempunyai suara khas yang kalem dan sedikit parau namun sangat bertenaga, sesuai dengan penampilan beliau yang sangat berwibawa.
Dalam sambutannya, beliau berharap dengan dibukanya pondok pesantren ini menjadikan banyak kemanfaatan bagi warga sekitar. Para tamu undangan pun mendengarkan dengan seksama hingga suasana pun sangat tenang sampai suara binatang malam seperti belalang dan jangkrikpun terdengar jelas ditelinga kami, saking hening dan perhatiannya para tamu undangan mendengarkan sambutan beliau. Walau sambutan beliau hanya berlangsung sekitar lima menit sembilan belas detik saja namun sangat bermanfaat
Dan sambutan terakhir disampaikan oleh bapak Syamsudin SAG mewakili GP Ansor. Dengan seragam hijau khas organisasi Nahdliyin ini, bapak Syamsudin duduk diatas panggung , pembawaan beliau sangat tenang tetapi menyiratkan suatu ketegasan. Beliaupun mulai menyampaikan sambutanya. Dalam sambutannya beliau menawarkan bantuan tidak hanya sebatas do’a saja tetapi lebih dari itu. MMQ tak perlu sungkan-sungkan, organisasi dibawah naungan beliau siap membantu kalau ada sesuatu yang berhubungan untuk kepentingan pendidikan. GP Ansor dan Banser siap berembuk dan membantu kapan saja.
Begitulah kata sambutan yang diberikan oleh beberapa perwakilan yang ada, yang intinya semua mendukung dan siap membantu dengan adanya pembangunan Pondok Pesantren MMQ Kavling Manggis Piayu ini.
Sebenarnya pada rundown acara yang dibacakan Mas Syarifudin diawal, bahwa setelah sesi sambutan-sambutan tersebut akan diadakan do’a, berhubung terbatasnya waktu dan malam mulai larut, acara do’a inipun dia tiadakan. Dan dianggap do’a sudah terwakilkan saat do’a khotmil Qur’an saat dibacakan Bapak Agus Muchlis selepas sholawat diba’ tadi. Sehingga acara langsung ditutup dengan acara ramah tamah atau makan bersama.
Makan bersama ala santri (gambar: koleksi Agus Mualim) |
Para santri wanita dan tamu undangan kompak dalam menyantap hidangan (gambar: koleksi Agus Mualim) |
Seperti tradisi yang sudah-sudah, acara makan ini pun dilaksanakan secara bersama-sama, maksudnya satu nampan makanan dimakan oleh empat sampai dengan lima orang, sehingga terbentuk beberapa kelompok kecil . Semua pun berkumpul dibawah panggung utama dalam sesi makan-makan ini, sehingga nuansa kebersamaan dan persaudaraan pun sangat terasa. Panitia dalam hal ini para santri yang bertugas, bergerak sangat cekatan dalam menyiapkan hidangan. Selain mereka belajar dengan macam disiplin ilmunya, mereka juga dapat pengajaran akhlak termasuk bagaimana menjaga hubungan baik antar teman, saudara, tetangga dan termasuk bagaimana menjamu dan memulaikan tamu. Salah satu keluwesan mereka terlihat saat menyiapkan hidangan malam itu.
Tentang makanan. Walau menu makannya sangat sederhana, yaitu nasi komplit dengan telur dadar, tahu sumedang dengan sambal kecap kombinasi dengan kacang ini terasa sangat lezat bagi kami. Karena konon yang masak ini adalah para santri laki-laki. Sekali lagi yang memasak ini adalah santri laki-laki yang dibawah bimbingan Usatdz Miftahul Huda sendiri. Hebat bukan?!
Para santri yang siap memuliakan tamu (gambar: koleksi Agus mualim) |
Racikan dan cara mengolahnya mungkin sama dengan juru masak lainnya tetapi yang membedakan adalah keikhlasan dan do’a meraka saat meracik bumbu yang ada. Sehingga menu apapun yang telah dimasak dan dihidangkan selalu tandas tak tersisa. Memang sangat menarik bila kita cerita tentang masak- memasak, makan-makan ala santri ini, saya kira saya cukupkan prihal masak memasak ini, mungkin akan kita kupas di kesempatan lain.
Karena sukses atau tidaknya suatu acara tidak hanya tergantung pada tim konsumsi saja, tetapi juga tergantung dari kontribusi tim-tim lainnya, yang bergerak dan bekerja bersama berdasarkan tugas masing-masing, seperti kompakanya panitia dalam mensukseskan acara malam ini, acara yang tergolong dadakan ini.
Santri akhwat dan Ustadzah menyiapkan minuman (gambar: koleksi Agus Mualim) |
Selesai acara ramah tamah para tamu undangan pun undur diri satu persatu dan beberapa masih bercakap-cakap. Seperti yang telah diinformasikan oleh ketua panitia, beberapa unsur tamu pun melakukan sedikit urun rembuk diruang yang telah disediakan, demi membahas tentang langkah-langkah kedepan dalam kelancaran pembangunan ponpes baru ini, karena memang masih ada kendala-kendala yang harus diselesaikan.
Sementara para perwakilan tamu dan para sesepuh berembuk, para santripun mulai beres-beres perlengkapan karena acara malam ini telah usai.
Keseluruhan acara telah usai, bukan berarti telah usai juga pembangunan pondok pesantren baru ini, melainkan ini adalah titik awal untuk lebih menggiatkan proses pembangunan kedepan.
Semoga pondok pesantren ini kedepannya bisa memberi kemanfaatan kepada warga sekitar dan juga warga Batam pada umumnya dan seperti harapan para dewan asatidz yaitu demi mencetak para generasi yang Qur’ani yang mumpuni.
******
Catatan:
Beberapa hari setelah acara peresmian, do’a bersama dan rembukan yang telah di sebutkan diatas, akhirnya beberapa kendala yang ada, telah terselesaikan dengan cemerlang, salah satunya adalah pembebasan lahan, karena sebagaimana kita tahu walaupun MMQ Bagan resmi pemilik yang sah tanah tersebut, namun ada beberapa pihak yang meng-claim tanah ini adalah milik mereka.
Dan dari peristiwa ini bagaimana kita diberi pelajaran akan manfaat dan kekuatan silturahim, dengan silaturahim ini bagaimana pertolongan Alloh itu nyata. bermunculannya para negoisator yang cakap hingga dapat menyelesaikan permasalahan tanah tersebut adalah salah satu contohnya.
Berikut link beberapa kata sambutan diatas:
Kata Sambutan Ustadz Imam Hasan Asy’ari(klik disini)
Kata Sambutan Bapak Ilham(klik disini)
Kata Sambutan Bapak Syamsudin(klik disini)
Wassalam
Kavling Manggis Batam, Sabtu 25 Februari 2017/ 28 Jumadil Awal 1438 H
Tidak ada komentar: