Header Ads

Healing dengan Climbing Biar Tidak Pusing

Beberapa point panjat (climbing hold) saya raih dan  pegang. Saya berusaha mencari point panjat yang mantap dan enak untuk dipegang, supaya dapat memanjat lebih tinggi dengan mudah. Kedua tangan dan kaki berkoordinasi untuk mencari pegangan dan pijakan yang mantap.  Dalam pemanjatan ini terkadang pegangan saya terlepas, kadang pijakan saya meleset,  terkadang lengan kelelahan, namun saya berusaha untuk dapat naik ke point yang lebih tinggi.  Sekali dua kali percobaan sukses, hingga percobaan keempat, kelima dan seterusnya saya sering gagal dan akhirnya terjatuh. Tapi syukur alhamdulillah jatuhnya di atas matras yang ada di bawah. 

Ya itulah sedikit cuplikan kegiatan saya dan teman teman grup pecinta alam  MAPALA UT Batam (Pecinta alam Universitas Terbuka)  dalam latihan wall climbing sore ini, 2 Juni 2022 di Kampung Air Batam Centre,  sekretariat FPTI Batam.

Ade dan Defita in actions
(sumber foto: koleksi Ade)


Walaupun organisasi pecinta alam kami tergolong baru  setahun dibentuk, kami sudah melakukan banyak kegiatan, salah satunya latihan panjat wall climbing ini. Kami juga sering bersilaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan beberapa pecinta alam dan juga instansi yang berkaitan, salah satunya adalah FPTI Batam. FPTI Batam sangat welcome pada kami para mahasiswa pecinta alam. FPTI mempersilakan kita untuk latihan bagaimana memanjat di wall climbing yang benar. Karena dalam beberapa sesi materi ruang untuk organisasi kami, kami juga mengundang para atlet panjat untuk mengajari kami bagaimana teori-teori panjat tebing.

Dan alhamdulillah sore ini kami bisa belajar secara langsung ke sekretariat FPTI ini. Sebenarnya kami sudah melakukan beberapa kali latihan panjat ini. Sebelumnya juga kami sudah "mencicipi" wall climbing di Universitas Riau Kepulauan di Batu Aji. Kebetulan hari inilah kesempatan saya mencoba wall climbing bersama teman teman MAPALA UT Batam. Sebenarnya 18 tahun lalu saat masih lincah lincahnya, penulis sudah sering main wall climbing bersama KPA Cumfire di kawasan Industri Batamindo,  namun karena penulis sekarang sudah gaek dan kelincahannya sudah berkurang, sehingga seperti cerita diatas penulis akhirnya sering jatuh ke matras hehehe...!

Yomi memilih Hold climbing yang pas di hati
(sumber foto: koleksi pribadi)

Dengan dipandu oleh Bang Agus Riyanto atau disebut Bang Ras dari Mapala POLIPERA dan Bang  Hilal  dari Gempa Bengkulu kami belajar panjat  wall climbing ini. Walaupun wall climbingnya  tidak begitu tinggi, namun karena tracknya yang ekstrem,  yaitu dengan sudut kemiringan sekitar 30 derajat tidak seperti lazimnya wall climbing yang biasa yang berbentuk datar, ini cukup membuat kami kesulaitan sebagai pemula. Walaupun tingginya hanya mungkin sekitar 3 atau 4 meter tapi kami sangat susah untuk mencapai point atas. 

Ya mungkin ini adalah awal bagi kami jadi kami sangat sulit untuk mencapai point yang atas. Walaupun begitu teman teman sangat semangat dan tertantang sehingga ada beberapa dari kami yang berhasil.

Selesai acara panjat memanjat kami pun diberi pengetahuan tentang alat-alat panjat, dari tali temalinya,  perlengkapan-perlengkapan lainnya seperti carabiner,  segel, tali carmatel, ascender, descender, hardness, dan lain-lainnya

Perlengkapan panjat
(sumber foto: koleksi shunt-magetan.org)

Kawan-kawan kami sangat bergembira dengan kegiatan sore ini, maklum kami adalah mahasiswa-mahasiswi yang sibuk dengan aktivitas kuliah  dan juga bekerja. Dengan adanya kegiatan ini kitapun bisa berolahraga untuk menjaga kebugaran fisik dan pikiran, dan juga sebagai wahana rekreasi  dan tentunya keuntungan lainnya adalah kami bisa menjalin hubungan baik dengan para pengurus FPTI Batam. Yang tentunya FPTI Batam sangat senang bila ada generasi-generasi muda yang mau berlatih panjat tebing.  Siapa tahu dari aktivitas ini akan muncul bibit-bibit baru atlet panjat tebing Batam, Kepri khususnya. Yang jelas FPI Batam sangat welcome pada generasi muda yang mau berlatih panjat wall climbing di sini.

Sekitar jam 05.00 sore kegiatan berlatih panjat ini usai. Diiringi dengan gerimis kecil kamipun kembali ke basecamp  MAPALA UT di bilangan Mega Legenda. Di sana kami membuat ucapan Dies Natalis kepada OPA Bengkulu, sebuah organisasi pencinta alam di Bengkulu. Karena OPA Bengkulu beberapa anggotanya adalah menjadi mentor kami dalam ilmu kepecintaalaman untuk MAPALA UT Batam yang masih berumur setahun ini. 

Demikian.


Ucapan Dies Natalis untuk OPA Bengkulu (video koleksi Diaz Novriansyah)
                                                   
                                               

Thanks for visiting

Salam Lestari !


Berikut keseruan saat panjat memanjat heheh..!








Baca juga tulisan lainnya:

20 komentar:

  1. Jadi kepingin muda kembali nih dengan berbagai aktivitasnya. Healing2 ternyata bisa berbagai macam ya, salah satunya dengan nail2 ke puncak gunung versi masa kini

    BalasHapus
    Balasan
    1. benar sekali mas Tedja, manjat manjatpun bisa bikin pikiran fresh, btw thanks sudah mampir.

      Hapus
  2. Dulu saya sering banget liat cowo2 lagi wall climbing di Batam Centre. Seru aja. Apalagi ramean gini ya mas.. plus plus serunya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah seingat saya di batam centre dulu ada ya papan climbing, terima kasih sudah mampir kakak

      Hapus
  3. Salam lestari. Waduh terakhir main di wall 2011 sekarang sudah emak2 rasanya tak mungkin nak ngewall lagi. sukses ya MAPALA UT semoga makin aktif kegiatannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah kak Eka suhu juga ya,,, bolehlah nanti main climbing bersama kita hehe

      Hapus
  4. Bukan tentang lama atau barunya organisasi dibentuk ya mas, tapi lebih dari manfaat dari dibentuknya organisasi untuk hal2 bermanfaat... seru jg ya wall climbing ini..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, betul kak sarah, semoga organisasi baru ini bisa menjadikan tempat belajar tentang banyak hal. btw thanks for visiting

      Hapus
  5. Wah sudah lama diajak Dian salah satu pengurus FPTI untuk main ke wall climbing ini tapi belum sempat juga. Ternyata tempatnya bagus banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Miss Lina, di FPTI juga saya ketemu kawan lama kita. mba Minot. andaikan mas Demank juga hadir, bisa reuni kita disana heheh

      Hapus
  6. Wah ini ekstrim banget ya kemiringannya. Pernah nyoba wall climbing begini pas kuliah, itu pun dindingnya tegak biasa saja.

    Selain buat healing, bagus juga ya untuk memupuk kekompakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ada mba Cucum, penulis kompasiana yang famous, terima kasih sudah mampir di tulisan saya.

      Hapus
  7. Wah menarik kegiatannya. Boleh dicoba ini nanti manjat manjatnya

    BalasHapus
  8. akhirnya bisa komen bestie... senangnya, andai aku bisa wall climbing gini sudah dipastikan aku langsing :D

    BalasHapus
  9. Seru nih Mr. Fauzi. Boleh gabung nggak? Dari dulu nyarik komunitas ini soalnya

    BalasHapus
  10. Ngeliatnya suka, tp kalau disuruh nyoba kayaknya bakalan mundur juga deh hehehe. Suka liat org2 yg bs wall climbing, seru aja gitu yaaa...apalagi kalau langsung di tebing... Hihi

    BalasHapus
  11. Eh baca blog Om Fauzi, baru tahu kalau Oom di UT juga. Aku memang lagi butuh info-info kegiatan UT nih utk memotivasi ank didikku kuliah di sana. Dia mo ambil jurusan FKIP Biologi. Ntar sy share kontak Om Fauzi, boleh ya? Biar dia tanya-tanya langsung. BTW, kegiatan wall climbing ini memang menguras tenaga ya, apalagi yg BB nya rada berat kayak aku. hehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan mba Menixs. Mau tanya tanya perihal UT boleh hehe

      Hapus
  12. Seru nonton orang-orang wall climbing. Dulu sering nonton di alun-alun, rupanya udah pindah ke Kampung Air.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.