Header Ads

Eh ada Wali !

Hari itu jum’at tanggal 3 mei 2002 untuk Pertama kalinya saya mengunjungi teman-teman saya di Tambak Sawah Waru Sidoarjo, setelah sekian lama saya tak mengunjungi mereka yang kurang lebih selama 2 tahun lamanya. Dari Gedangan saya naik angkot sekitar jam 17.00 sore dan sampai di Waru selepas Maghrib, yang saya tuju pertama kali adalah kostnya Enthung(Dian Wibisono)di Jalan Mujair no.22 Tambak Rejo. Dan di sini saya bertemu Padmo dan Enthung sendiri selaku tuan rumah, dan mereka pun sempat kaget untuk pertama kalinya karena melihat penampilan saya saat itu yang berbadan gempal dan rambut gondrong. Kamipun terlibat dalam percakapan dan membahas banyak hal salah satunya tentang nasib saya dan teman-teman Jombang lainnya yang di PHK dari PT.PARIN.

Karena besarnya keinginan saya untuk menemui teman-teman saya yang lain, maka Enthung dan saya pun pergi ke Tambak Rejo. Dengan naik sepeda kecil milik Padmo, kamipun ke Tambak Rejo.

Pertama yang kami kunjungi adalah Rudianto di kostnya, ketika saya bertemu Rudi, dia pun kaget ketika melihat tongkrongan saya saat itu. Mungkin karena saya tidak mau menggangu dia yang sedang serius main game, saya pun ijin untuk pergi meninggalkan dia.

Sebelum berpisah Rudi pun bilang

” Cak Ma’es, tulisan sampean yang di tembok sebelah barat itu lho masih ada”

“ Benarkah, awet ya, ? anggap saja kenangan dariku Rud, haha” jawab saya sambil berlalu.

Memang dahulu saya pernah menulis peringatan “JANGAN BUANG SAMPAH DI SINI, KECUALI UANG” di tembok sebelah barat Presshop yang berhadapan langsung dengan pintu, jadi tampak jelas dan semua orang bisa membaca tulisan tersebut, karena saya tulis dengan ukuran besar, karena disana memang banyak sampah dibuang secara sembarangan seperti plastik, bungkus makanan, serbuk kayu bekas membersihkan oli, kaleng dan lainnya sehingga terlihat kumuh dan kurang sedap. Rupanya tulisan itu masih ada seperti yang di sebutkan oleh Rudianto tadi.

“Waahh rupanya saya masih disayang pihak menejemen ya?, eh bukan saya ding, tapi tulisan tersebut hehe” gumam saya dalam hati.

Dari tempat Rudi saya langsung melipir ke tempat Wawan, di kostnya Wawan saya pun di jamu ala kadarnya, ala-ala anak kost hehe… Wawan ini orangnya masih sama seperti dahulu, gayanya kalem bila berinteraksi dengan orang, sebenarya ada lagi yang lebih kalem dari pada Wawan , yaitu Bagus, tapi entah dimana dia saat itu (tentang kalem, baca disini),. Setelah puas bercerita macam-macam dengan Wawan sayapun undur diri darinya demi berkunjung ke tempat teman-teman lainnya.

Dengan susah payah saya dan Enthung mengkayuh sepeda kecil milik Padmo ini, sebenarnya kami hendak mampir juga ketempat Malik dan Gigik tapi kami urungkan karena mereka sedang tidak ada ditempat, mungkin di lain kesempatan kalau masih ada waktu. Dan malam itu kami memutuskan untuk ke Perjuangan demi bertemu dengan Warto, Basri, dan Edi. Dari Tambak Rejo ke Perjuangan kami melewati bekas pabrik saya PT.INTI PELANGI DRUMASINDO(IPD).

Sepeda Kecil. (gambar ilustrasi oleh kaskus.co.id)

“ Akhirnya saya bisa melihat pabrik ini lagi setelah saya tinggal selama dua tahun ini ” gumam saya dalam hati ketika lewat di depannya.

Penampakan bekas pabrik, ini masih seperti dahulu tiada perubahan, dan yang berubah hanyalah area di sekitarnya, banyak pabrik baru beroprasi, seperti depan PT.SIANTAR TOP dan depan IPD sendiri.

Sesampai di Perjuangan kami pun bertemu Edi dan Subasri, Edi masih seperti dahulu , pendiam dan irit bicara sedang Subasri masih juga seperti dahulu,sangat berwibawa, dia seperti orang yang kami tuakan, maksudnya kami seniorkan karena diantara kami yang satu angkatan dia lah yang paling berpengalaman saat itu. Badannya gempal kesannya menakutkan tetapi aslinya orangnya baik dan ramah, statusnya saat itu sudah menikah dan kebetulan istrinya sekarang di Lumajang dan sedang hamil tua. Sekarang kamar kost mereka sudah banyak isinya dibandingkan pertama kali saya kesini, saat-saat saya masih kerja disini. Sekarang sudah ada TV, kipas angin dan pernak Pernik perabot lainnya.

Sayangnya saya tidak nampak Warto kawan kami dari bagian LPG ini, katanya dia di skores karena ada sedikit masalah dengannya karena dia adalah salah satu aktivis dalam menentang atau sebagai perwakilan antara karyawan dan pihak perusahaan dalam hal masalah perburuhan. Sungguh Warto sama nasibnya dengan saya, ehmm tapi saya lebih buruk kayaknya, Demo tak berhasil dan di PHK hehehe !

Sayang malam itu saya tidak bersua dengannya, tapi tidak apalah yang penting bisa bertemu Edi dan Subasri sudah cukup terwakilkan kepenasaranan saya. Enthung pun akhirnya mengajak saya ke teman perempuannya, ya masih di sekitar Perjuangan ini, saya di perkenalkan dengannya, dia seorang gadis yang cantik, tidak besar-besar amat perawakannya, boleh dibilang agak mungil, dari cara dia berbicara kelihatan ceweknya sangat ramah. Ah sayang saya lupa namanya (jangan- jangan cewek ini sudah jadi istri Enthung sekarang? Au ah..!). Karena Enthung dan kawan perempuannya sedang asik bercengkrama dan saya tak mau hanya menjadi obat nyamuk bagi mereka, saya pun memutuskan untuk ke Tambak Rejo lagi sendirian.

Tetap dengan menggunakan sepeda kecil milik Padmo, saya pun meluncur menuju kostnya Malik, kecewa lagi bagi saya, rupanya Malik juga belum tampak batang hidungnya, tapi Alhamdulillah saya bertemu dengan dua saudara kembar si Huda dan Hadi, lagi-lagi seperti yang lain mereka berdua pun kaget melihat saya yang gondrong ini. Saya pun disambut hangat oleh mereka berdua dan kamipun terlibat percakapan yang ringan, kami saling menceritakan masing –masing keadaan selama ini, sayapun juga menanyakan prihal Malik, kata mereka Malik sedang kuliah malam di RSI Wonokromo, semacam kuliah malam harilah, makanya sampai jam 22.00 ini dia tidak kelihatan.

Puas berbincang bincang dengan Huda dan Hadi, demi belum munculnya Malik, saya pun memutuskan untuk ke tempat Gigik, yang Kostnya bisa dituju melalui jalan masuk sebelah timur PT.SIANTAR TOP dan kedalam kurang lebih 500 meteran itu. Alhamdulillah ketemu dengan Gigik juga, yang saat itu sedang nongkrong di warung depan, saya pun bilang bahwa sore tadi saya dan Enthung sudah kesini tapi semuanya tidak ada,dan Gigik menginformasikan bahwa sore hari tadi semuanya sedang ada undangan Pernikahan teman, jadi keluar semua.

Gigik mengajak saya masuk, tetapi saya diajaknya ke kamar Hendri yang mana di dalamnya ada Hariyoko yang sedang tidur-tiduran, dan selain Hariyoko ada juga Deni disini, kami berbincang hingga malam, mereka bercerita tentang keberhasilan mereka menjadi karyawan permanen tetapi diusahakan dengan jalan berjuang bersama alias berdemo, jadi sangat kontradiktif sekali dengan nasib saya dan teman-teman PARIN, kami berdemo dengan tuntutan yang sama tapi kami malah di PHK. Tragis memang.

Kamar Kost ( gambar ilustrasi oleh rumahdijual.com)

Setelah puas berbincang bincang dengan mereka, sayapun mohon diri dan berniat menuju ke Kostnya Enthung karena malam ini saya akan menginap disana. Tetapi sebelum kesana saya sempatkan mampir ke tempat Huda, siapa tahu Malik sudah pulang, entahlah dengan kawan saya yang satu ini kayaknya sulit sekali di temui, semoga saja saya bisa bertemu dengannya. Dan ternyata benar adanya, Malik sudah pulang seperti yang diberitahukan Huda kepada saya, saya pun ketuk pintu Kostnya dan sekejap dibuka dari dalam. Setelah pintu di buka,

Malik pun kaget, dengan tangannya menunjuk ke saya, kami pun tertawa “ Hahaha sampean siapa?”

“ Heh ! jangan keras-keras sudah malam” potong Huda di samping

“Sampean siapa?” tanya Malik, sambil menyelidik lupa-lupa ingat

“Aku Ma’es, yang kamu tunggu-tunggu Lik haha..!” ujar saya berseloroh

“Oh ya ya, ingat-ingat, sekarang” jawab Malik

Kamipun berjabat tangan sambil tangan di goncang-goncangkan layaknya jabat tangan kepala negara saja, setelah dipersilakan masuk, kami pun bercakap-cakap tentang banyak hal, tentang keadaan kami 2 tahun ini, juga keadaan kawan kawan lainnya.

“ Katanya dirimu sekolah lagi Lik? “ tanya saya

“ Iya Es kau sekarang sekolah di RSI Wonokromo” terang Malik.

“ Mantab mantab, kamu orang yang ber VISI kedepan” imbuh saya

“ Ah, biasa ja Es” jawab malik merendah

Saya lihat Malik juga heran melihat tongkrongan saya yang gondrong ini dan lebih serem daripada yang dulu, maka kamipun bercerita tentang banyak hal, yang jelas tentang masing-masing pekerjaan yang kami geluti selama ini. Dan tentunya bercerita tentang teman-teman yang lain, seperti teman- teman kami dari Mojoagung seperti Rudi, Dina, Dian, Watik dan Luluk.

“ Untuk Watik dan Luluk ini masih disini, sedang lainnya masih ada juga tapi jarang kelihatan” ujar Malik menginformasikan.

“ Kamu kepingin ketemu mereka tah Es?” tambah Malik

” Oh ya ! jelas dong hehe..” jawab saya sumringah

“ Malam-malam begini apa bisa?” tanya saya memastikan

“ Oh bisa dong !, wong ,mereka sekarang sedang kerja di Pabrik mie dan masuk sore, sebentar lagi mungkin akan pulang !” ujar Malik memberi semangat

“ Ayo Es kita Cegat” ajak Malik kepada saya.

Maka kami berduapun keluar untuk mencegat mereka, selang beberapa menit kemudian kelihatanlah berbondong-bondong para cewek yang pulang dari tempat kerja, dan salah duanya saya terlihat dibonceng sepeda motor oleh seorang pemuda, setelah di panggil Malik, dua cewek itu pun mendekat. Sepintas lalu dua cewek ini tidak menggubris dan tidak mengenal dengan kehadiran saya di situ dan setelah dekat, mereka pun kaget sambil tertawa gembira karena orang yang dengan Malik malam itu adalah saya, teman kerja mereka dahulu.

“ Oalahh..sampean kah ini tadi saya kira siapa” ucap Luluk

“ Heh..Es dirimu sekarang gondrong, saya kira siapa?” lanjut Watik

“ Eh ada Wali, ! Lik, Lik sekarang kita punya kawan seorang Wali hahaha!” lanjut Luluk sambil bergelak tawa

“ Bisa saja kamu Luk” timpal saya memulai percakapan malam itu.

Karena waktu itu sudah larut malam sekitar jam setengah dua belas, maksud hati ingin ngobrol banyak dengan mereka tapi karena pertimbangan adab dan sopan santun bertamu di malam hari dan lagian mereka adalah cewek-cewek, saya pun sadar diri sehingga saya pun mohon diri pada Malik, Luluk maupun Watik dengan harapan besok- besok bisa bertemu lagi. Bahagia sekali saya bisa bertemu mereka berdua dan teman-teman disini walau tidak semuanya.

Menjelang subuh saya bangun dari tidur di kamar Padmo, ada suara orang sedang datang di luar, setelah saya lihat tak tahunya Miftakhul wahib dan Supeno yang datang, Mif pun kaget

“ Lho cak Ma’es ini tadi?” ucap Miftakhul

“ Iya Mif, beginilah orang kalau kepepet, setelah di PHK baru main kesini” jawab saya

“ Ahh tak apa apa cak Ma’es, yang sering-sering kesini” ujar Mif

Sebenarnya pembicaraan kami masih banyak lagi dengan Mif, termasuk Mif bialang saya makin gemuk dibandingkan saat disini dahulu sedang dia masih kerempeng saja.

Dan sabtu pagi ini dari kostnya Enthung tepatnya di Jalan Ikan Mujair 22 ini, sayapun minta ijin pada mereka untuk pulang, dan cukup sudah saya bertemu teman-teman disini walau tak kesemuanya, saya anggap kunjungan ini sebagai obat pelipur lara atas di PHKnya saya dari PT.PARIN kamis lalu.

Akhirnya saya ucapkan terima kasih kepada Enthung, Padmo, dan lainnya yang telah berbaik hati menerima saya dalam kunjungan ini.

Semoga kedepan bisa berkunjung lagi.



Eh ! sebentar...!
Sebelum saya sudahi tulisan saya ini, saya mau tanya sama Enthung, mas Enthung cewek yang kau kenalkan padaku itu sekarang dimana? Sudah jadi istrimu kah? Hehe..!






 Catatan: 
  • Subasri juga biasa di panggil dengan sebutan Basir.
  • Wali yang di maksud Luluk adalah seorang alim jaman dulu, seperti di film kolosal semacam sunan kali jogo, dan sejenisnya yang berambut gondrong dan bukan Wali, grup band saat ini.




Salam bahagia semua

Howgh!

6 komentar:

  1. “JANGAN BUANG SAMPAH DI SINI, KECUALI UANG”. Kreatif ya. wkk wkkk.

    BalasHapus
  2. Hehe... sist Ira trims telah mampir, btw ini cerita masa lalu saja...

    BalasHapus
  3. ketoke kok iyo plig,sg ddi ojobe enthung saiq,aq jnge lali...eh jamiyah nahdlatul ulama,eh dudu sih,pkoke karane/panggilane "jami'".Ws skss arke saiq,ws dwe omh,anke 2.ws ayem tentrem ktoke.Jempol papat ge maes,lanjutkan nulis trs cak

    BalasHapus
  4. Saiful@ tapi yang bersangkutan belum konfirmasi huehuehue, btw matur suwun dah mampir mas broo..

    BalasHapus
  5. Saiful@ tapi yang bersangkutan belum konfirmasi huehuehue, btw matur suwun dah mampir mas broo..

    BalasHapus
  6. Saiful@ tapi yang bersangkutan belum konfirmasi huehuehue, btw matur suwun dah mampir mas broo..

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.